Bukan Omicron, tapi FLiRT: Varian Baru Covid-19 Guncang Singapura, Apa Gejalanya?

Bukan-Omicron-tapi-FLiRT-Varian-Baru-Covid19-Guncang-Singapura-Apa-Gejalanya


Gelombang Covid-19 di Singapura kembali menggemparkan dunia dengan munculnya varian baru yang dikenal sebagai FLiRT. FLiRT adalah singkatan dari “Fast-spreading, Linked to Receptor-binding domain and Threonine mutation.” 

Varian ini terdiri dari dua sub-varian, yaitu KP.1 dan KP.2, yang merupakan keturunan dari varian JN.1, cabang dari varian Omicron. Mari kita telusuri lebih dalam mengenai FLiRT dan perbedaannya dengan varian Omicron.

Apa itu Varian Covid FLiRT?

FLiRT merupakan singkatan dari “Fast-spreading, Linked to Receptor-binding domain and Threonine mutation.” Varian ini merupakan gabungan dari dua strain yang disebut sebagai KP.1 dan KP.2. Para ilmuwan menggolongkan KP.1 dan KP.2 dalam sub-varian yang dijuluki FLiRT sesuai dengan nama teknis mutasinya. Kedua strain tersebut adalah keturunan varian JN.1, yang merupakan cabang dari varian Omicron. 

Strain KP.2 memiliki peluang menyebar lebih cepat dibandingkan KP.1. Meskipun demikian, varian FLiRT tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan varian lainnya, seperti yang disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Singapura. 

Namun, KP.2 memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk lolos dalam kekebalan tubuh dan lebih menular daripada varian JN.1. Bahkan, FLiRT dikabarkan juga dapat menginfeksi seseorang yang telah menerima vaksin terbaru.

Gejala Varian FLiRT

Meski dinilai lebih cepat menular, gejala yang disebabkan oleh FLiRT tidak separah varian JN.1. Diperkirakan perlu waktu sekitar lima hari atau lebih untuk menunjukkan gejala seseorang terpapar varian FLiRT. Gejala FLiRT meliputi demam, sakit tenggorokan, pilek, dan kelelahan. 

Tidak seperti awal pandemi, saat ini lebih sedikit kemungkinan bagi seseorang untuk kehilangan indra perasa dan penciuman saat terinfeksi Covid-19. Selain itu, FLiRT juga dapat menyebabkan gejala gastrointestinal, seperti diare, mual, dan muntah.

Penyebaran Varian FLiRT

Data menunjukkan bahwa lebih dari dua pertiga kasus Covid-19 di Singapura terdiri dari KP.1 dan KP.2. Pemerintah Singapura telah menyerukan warganya, terutama kelompok rentan, untuk kembali melakukan vaksinasi tambahan dan memakai masker guna mengurangi penyebaran varian ini. 

Selain di Singapura, FLiRT juga telah menyebar ke negara lain, termasuk Amerika Serikat, China, Thailand, Australia, Selandia Baru, dan Inggris.

Kesimpulan

Dalam beberapa tahun terakhir, Covid-19 telah menjadi bagian dari kehidupan kita. Kita harus tetap waspada dan mengikuti protokol kesehatan yang tepat untuk mencegah penyebaran virus. 

Vaksinasi dan penggunaan masker tetap menjadi dua cara yang efektif untuk melawan penyebaran Covid-19. Mari kita bersama-sama menjaga kesehatan dan saling melindungi!

Posting Komentar untuk "Bukan Omicron, tapi FLiRT: Varian Baru Covid-19 Guncang Singapura, Apa Gejalanya?"