Ternyata Ada Alasan Ilmiah: Kementerian ESDM Ungkap Fakta di Balik Elpiji 3 Kg yang Tak Penuh

Ternyata-Ada-Alasan-Ilmiah-Kementerian-ESDM-Ungkap-Fakta-di-Balik-Elpiji-3-Kg-yang-Tak-Penuh
Foto: liputan6

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) baru-baru ini mengakui bahwa isi LPG 3 kg yang dibeli oleh masyarakat tidak selalu penuh. 

Hal ini menjadi perhatian karena LPG 3 kg merupakan produk subsidi yang banyak digunakan oleh masyarakat di Indonesia. Mari kita telaah lebih dalam mengenai permasalahan ini.

Perbedaan Pengisian Elpiji 3 Kg

Menurut Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Dadan Kusdiana, terdapat perbedaan dalam cara menghitung isi atau volume elpiji 3 kg. Skema pengisian gas melon di stasiun pengisian bulk elpiji (SPBE) menggunakan metode yang berbeda. 

Saat pengisian gas cair ke dalam tabung, sistem otomatis akan berhenti ketika angka timbangan mencapai 3 kg. Namun, karena sifat fisiknya, tidak semua isi elpiji 3 kg dapat terambil sepenuhnya. 

Oleh karena itu, saat tabung elpiji 3 kg “kosong” kembali ke SPBE, sebenarnya masih ada sisa gas minyak cair, sehingga pengisian pun akan menyesuaikan.

Harga Lebih Murah, Isi Tidak Penuh

Meskipun isi LPG 3 kg tidak selalu penuh, masyarakat membayar harga yang lebih murah dibandingkan dengan LPG komersial. Dadan memastikan bahwa tidak ada pembayaran berlebih yang dikucurkan negara atas subsidi LPG 3 kg. 

Kementerian ESDM juga melakukan verifikasi rutin setiap bulan kepada masing-masing SPBE untuk memastikan bahwa pembayaran sesuai dengan yang dikonsumsi masyarakat.

Namun, Wakil rakyat dari Komisi VII DPR RI, Ramson Siagian, menilai bahwa apa yang terjadi tidak adil. Ia mempertanyakan transparansi pemerintah dan mengkritik bahwa rakyat membayar untuk LPG berisi 3 kg, tapi isinya bukan 3 kg. 

Meskipun demikian, Dadan memastikan bahwa isi LPG dikonsumsi masyarakat sesuai dengan yang dibayarkan. 

Kesimpulan

Dengan demikian, Kementerian ESDM mengakui bahwa isi LPG 3 kg tidak selalu penuh, tetapi masyarakat membayar harga yang lebih murah. Verifikasi rutin yang dilakukan oleh Kementerian ESDM diharapkan dapat memastikan bahwa pembayaran sesuai dengan yang dikonsumsi masyarakat. 

Meskipun perbedaan ini menimbulkan kontroversi, penting bagi pemerintah untuk terus memastikan transparansi dan keadilan dalam program subsidi ini. 

Semoga informasi ini membantu Anda memahami lebih lanjut mengenai permasalahan LPG 3 kg di Indonesia. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya!

Posting Komentar untuk "Ternyata Ada Alasan Ilmiah: Kementerian ESDM Ungkap Fakta di Balik Elpiji 3 Kg yang Tak Penuh"